Minggu, 01 Januari 2017

New year 2017 😍

Hellow 2017.. Please be nice 🙏
Hari ini telah memasuki tahun yg baru dengan harapan yang baru, yang pasti lebih baik dari harapan dan doa doa sebelumnya. .
.
Tahun lalu sudah terlewati, banyak hal baik sudah dilalui, banyak keinginan yg sudah tercapai, banyak suka duka yg dirasakan.
.
.
Tahun lalu telah tutup dan dibuka bersama org terkasih, di awal tahun lalu untuk pertama kalinya bertemu dg father-in-law 😅, bertemu dg adek2 ipar, dan yg pasti bisa ziarah ke makam mama serta pertama kali jalan2 ke Bawomataluo, pertama kali jg menginjakkan kaki dan jalan2 ke Kota Serambi Mekah-Aceh, jalan2 ke Kota Iwak,  Kota Kembang dan Kota Teh Poci 😂
.
Tahun lalu merupakan tahun yang sangat berkesan, sangat berarti dan akan menjadi tahun yg takkan pernah terlupakan karna Seminar, Sidang, Wisuda, serta kerja aku lalui dan aku dapatkan ditahun ini,, dan yg pasti keinginan untuk membahagiakan ortu dan membawa mereka jalan2 menikmati ibukota terwujud ditahun ini, serta kebahagiaan yg luar biasa dirasakan ketika mendengar ketawa bahagia mereka dihari pertama aku masuk kerja
.
Semoga kebahagiaan tersebut berlanjut ditahun ini. Semoga banyak hal berkah yg dilalui, smoga masalah2 yg dihadapi terselesaikan dg baik, semoga sehat2, dan semoga bisa bertemu dg tahun2 yg baru nanti.
.
#1of365 #newyear #newhope
#newlife #hikayatgadissungai #kisahkisah2017 #ainijalanjalan #trip2017 #gadissungaimengajar

Selasa, 05 Juli 2016

LÖ FANGALI

LÖ FANGALI
Cipt: Alim Y. Hulu
Vokal: Frans Buluaro

Aetu heu dödögu kafutö dangagu
Mogihi moto’u mbörö mbugu
Me so zimöi mamatunö khögu
Ya’ugö khi öröiga fefu

Oi zara fa’alai dozi niha samaigi
Lö mu’ötö mbogi menewi
Me yaita fa dedema li
No örugi ödari-dari

Hana wa’alio ita si’ai fabali
Lö nini-nini awai zangifi
No öröi furi ama ina samaeri
Heza u’alui wangali akhi

He lö möido u’obini  ba lö niha si fakhili, ya’e wa’asökhi
Oi zara la e’esi awöu ziso fasui, lö fangona li
Hadia langu wa’auri  si tebai te a’azökhi, wano ogömi

He möi tou ndröfi, lö fangandrauli, awai no awai
He möi tou ndröfi, lö fangandrauli, awai no awai

Selasa, 28 Juni 2016

Cerita Miris di Akhir Bulan

Segala sesuatu pasrahkan kepada Tuhan semua yang terjadi telah Tuhan tentukan untuk hidup ini..


Hari ini, pelajaran berarti yang bisa gw kutip dari kejadian lucu yang berujung sedih..


Tiga bulan belakangan ini (April, Mei-Juni) gw disibukkan dengan pengumpulan poin yang dipersembahkan BN* untuk Staf, mahasiswa dan dosen IP*, karna kemungkinan besar peluang untuk mendapatkan hadiahnya jadi gw benar2 niat ngumpulin poin tersebut. minimal poin yang harus dikumpulkan adalah 80 dan saat ini poin yang telah gw kumpulin berada diangka 300 (semoga menang.. AMMIINNNN).


Nah,, seperti hari2 biasa kebiasaan gw di 3 bulan terakhir ini, paling demen kalo ada yang minta tolong isiin pulsa, minta tolong transfer ama minta tolong bayar tagihan.. apalagi yang namanya cek saldo rekening, wihhhh ajibb mennnn, ga nyampe semenit jari jemari gw menari di keyboard hape, saldo ATM sudah keluar. Karna kebiasaan tersebut, menu2 di SMS Banking itu sudah gw hafal semua mennnn.


Berawal dari kebiasaan itu, gatau kenapa hari ini tiba2 kepengen cek tagihan kartu Hal*,, dalam hati mau cek doank, tapi hati, pikiran dan tangan lagi ga singkron kayaknya (mungkin kurang a*ua jg gw-nya), tiba2 yang harusnya klik angka 1 tp yg di klik angka 3. Nah, tanpa sadar gw ikuti aja tuh panduannya. Sadar ga sadar tiba2 udah masuk sms dari BN* yang inti dari sms itu berbunyi "TAGIHAN ANDA SUKSES DIBAYAR"


Jenggggg......jenggggggggggggg


Mampus gw, dengan kilat gw cek saldo.. dengan perasaan kurang enak plus eneg dg tingkah laku sendiri betapa hancur, luluh bak disambar petir gw liat isi saldo Atm gw ludes :( :( :( :( :(Jujur niye, awalnya emang niat ga baik nih sama si Telkomse* gw punya tahigan 3 bulan blm dibayar karna (1) Uang lagi menipis banget, gak ada pemasukan sama sekali (2) Hape gw lagi rusak, jadi gw pikir percuma kalo bayar toh ga kepake juga (3) Gw ga nyadar kalo ga dipake pun tetap HARUS di BAYAR >_<Yahhh... apessss deh hari ini, dapat poin ga sebanding dengan uang yang udah gw keluarin buat bayar tagihan.. Kenapa gw bilang ini cerita miris diakhir bulan (1) Uang gw di ATM tinggal 500 rebu - tagihan tsb 300 rebu, jadi uang gw skrg di ATM tinggal 200 rebu (2) Uang 200 rebu itu akan dipake sebulan kedepan karena dikalender akhir bulan tp bagi gw awal bulan (berkolerasi dg tanggal gajian doi) (3) Kalo doi sudah kirim diakhir bulan alhasil akhir bulan depan br gw dapat transferan lagi.Miris ga sihhh,,, trus gw harus irit makan gitu.. 50 rebu seminggu GITUUUUUArrrghhhhhhhh.............


5 Pelajaran yang dapat diambil:1. Hutang harus dibayar, kalo ga dibayartu hutang akan memotong sendiri saldo di ATM kita2. Gw harus banyak bersabar3. Harus banyak bersabar4. Banyak bersabar5. Bersabar banyak 
banyakkkkkkkkkkkk Sabaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr hikssss :( :( :( :( :(x

Senin, 30 Mei 2016

DAFTAR DINAS PERTAMANAN KALIMANTAN BARAT

No.
Nama Kota/ Kabupaten
Nama Dinas
Alamat
No. Telp
1.
Kota Pontianak
Dinas Pertamanan dan Kebersihan
JL. Komyos Sudarso

2.

Dinas Kebersihan Dan Pertamanan
Jalan Kebangkitan Nasional Dalam No.1, Siantan Hilir, Pontianak Utara
3.
Kota Singkawang
Dinas Kebersihan dan Perumahan
Jl. Ahmad Yani No. 74 Singkawang
Telp. 0562638701
4.
Kab. Bengkayang
Dinas PU Bidang Cipta Karya, membawahi seksi Kebersihan, Pertamanan dan Perkuburan
Jalan Guna Baru Rangkang Bengkayang
Telp. (0562)441583
5.
Kab. Kapuas Hulu
Pertamanan dan Kebersihan di Bawah Dinas cipta Karya dan Tata Ruang
Jl. Danau Luar No. 12 Putussibau
Telp. (0567)22174
6.
Kab. Kayong Utara
Dinas Pekerjaan Umum
Jl.Tanjung Pura Sukadana
Telp/Fax. (0534) 7705477
7.
Kab. Ketapang
Kebersihan dan Pertamanan
Jl. Jendral Sudirman No. 15 Ketapang 
Telp. (0534) 32953
8.
Kab. Kubu Raya
Dinas Cipta Karya Tata Ruang Dan Kebersihan
Jalan Supadio, Tlk. Kapuas, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
9.
Kab. Landak
Dinas PU dan Perumahan, Bidang Kebersihan, Pertamanan dan pemakaman
Jl. Pangeran Cinata, Ngabang, Kab. Landak
Telp. (0563)21949
10.
Kab. Melawi
Dinas PU Bidang Kebersihan, pemadam kebakaran dan Pertamanan
Jalan Nanga Pinoh – Kota Baru KM.7
Telp. (0567)232124
11.
Kab. Mempawah
Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU
Jl. Daeng Manambon, Mempawah
Telp. (0561) 6691139
12.
Dinas pu, cipta karya dan tataruang bidang kebersihan, pertamanan dan perkuburan
Jl. Pembangunan, Dalam Kaum, Kec. Sambas.
Telp. (0562) 392926
13.
Kab. Sanggau
BLH Kebersihan Pertamanan Kebakaran
Jalan R.E. Martadinata No. 14 - 15
Telp. (0564) 23142
14.
Kab. Sekadau
Dinas PU dan Pertambangan bidang
Jl. Merdeka Timur Km. 9 Komp. Perkantoran Pemkab. Sekadau
Telp. (0564)2042067
15.
Kab. Sintang
Dinas Pekerjaan Umum
Jalan Moch.Sa’ad
Telp. (0565) 21939


Minggu, 29 Mei 2016

She "my-sisters"

Mereka ku Kenal sejak pertama kali masuk kelas Pascasarjana IPeBe.. yang satu selalu memberikan senyuman hangat dan aura positif kepada siapapun yang dikenalnya, dia ramah, cantik dan baik hati dan yang satu selalu tampil beda dari yang lain, dia sederhana, baik hati namun dalam beberapa hal dia sangat polos untuk seusianya dan ada yang bilang dia “keibuan”.

Mereka adalah Kak Hani dan Kak Tish.

Kak Han

Kak Han, panggilanku untuknya – Dia Hanni Adriani, cewek tangguh, cewek kuat dan lembut, dia telah menjadi tulang punggung keluarganya sejak sepeninggalan Papanya. Dia kuat tak pernah mengeluh, pantang menyerah. Siapa yang pernah mengenalnya slalu punya kenangan baik bersamanya. Keramahannya yang membuat kita nyaman bersamanya, termasuk aku. Aku adalah salah satu yang beruntung telah mengenalnya. 

Sekarang kami sedang berjuang menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa, berjuang menyelesaikan tesis yang sebenarnya jauh dari topik yang ingin kami ambil sebelumnya, sebagai rekan dengan satu pembimbing kami mempunyai “kejenuhan” yang sama. Jenuh dg waktu yang sangat cepat berlalu dan tesis ga kunjung kelar. Saling menyemangati itulah yang slalu kami lakukan setiap kali bertemu. 

Semoga tesis kita cepat kelar ya kak Han, kedepannya kita dilancarkan dan cepat keluar dr ipebe.




Kak Tish
Namanya Balqis Nailufar, punya kepribadian secantik namanya, unik, suka genre indi dan suka minta dicariin jodoh sama siapapun yang dikenalnya. Yang Kutahu dia sangat di sayangi sama ibunya. Kadang aku iri melihat kedekatan dan perhatian ibunya kepadanya. Dia polos dalam masalah hati dan perasaan, dia lagi didekatin sama seorang cowok yang sudah berjuang dan berkorban selama 5 tahun untuknya. Tp kadang aku greget dg beberapa keputusannya. Hee

Dia sangat genius masalah GIS, CAD, Photoshop dan lainnya, dia pernah jadi pakar di Kementrian Pertanian, dan sudah menjadi master dalam dunia pendidikan dan per’Yaki”an. Dia juga sangat ramah. Sudah kenal sejak 4 tahun yang lalu, namun 2 tahun terakhir ini jadi lebih dekat karna beberapa Paper dan Pekerjaan. Semakin kenal, semakin rapat semakin tau banyak tentang kepribadiannya, semakin aku merasa nyaman bersamanya. Dia kakak yang sangat peduli sama aku, selalu mendengar keluh kesahku, kadang aku yang tiba2 curhat ga tau sikon, tp dia tetap dengan sabar dengerin aku. Dia tahu banyak tentang aku, bahkan melebihi orang terdekatku, dia yang kadang sabar dan bingung ketika aku tiba2 ketawa, dia yang bingung ketika aku tiba2 nangis ditempat orang rame. Dan dia juga yang selalu minta masukan masalah percintaan ke aku. Seolah2 aku ini pakar masalah hati dan perasaan.

Selama ini dia yang banyak membantu aku masalah perkuliahan, dari mulai tugas pribadi, tugas kelompok, bahkan Tesis ku. Aku hanyalah serpihan debu tanpa dia di IPEBE. Dia juga salah satu editor terbaik yang pernah ngedit tugu kujang di atas Hotel amarossa, yang membuat sekelas jadi rame ketawa karna keluguan kelompok kami dalam menganalisis.

Dia adalah kakak terhebat sepanjang ku kenal dia, semoga Tuhan cepat memberikan jodoh untuknya dan memberikan kesuksesan untuknya. 




Mereka berdua sudah seperti kakak dalam kehidupanku selama di Bogor. Mereka yang selalu nanya kabar kalo tiba2 aku menghilang, yang selalu khawatir kalo dengar aku sakit. Yang selalu support apapun keadaanku. 




Tuhan jika ada dunia ke 2 setelah kematian, izinkan aku untuk mengenal mereka ber 2 (lagi) dan jika di Surga ada kesempatan untuk dipertemukan, pertemukanlah kami ber 3 (lagi). 

Sabtu, 13 Juni 2015

Tahun Perak

Today is my b'day...

Hari ini hari yang spesial untukku, Tahun perak, dimana ditahun ini harusnya mimpi2ku semua sudah terwujud,, tapi nyatanya aku masih disini, disini ku sendiri dan berjuang demi kesuksesan diri sendiri.. 
Tapi rasa bahagia yang berlimpah kurasakan dihari ini, mampu menghapuskan rasa sepi yang kurasakan, doa-doa dan harapan mengalir terus dari tadi malam sampe detik ini, doa dari orang-orang tersayangku... Terima kasih semua semoga doa-doany diijabah sama Allah SWT...


Jumat, 12 Juni 2015

Cultural Diversity of West Borneo

1. Malay Culture

Traditional Costum of Sambas Malay

The Malay are an ethnic group of Austronesian people who inhabit the Malay Peninsula, Sumatra, the southernmost part of Thailand, Burma's southern coast, coastal Borneo - including Brunei, West Borneo, coastal Sabah and Sarawak, and the smaller islands that lay between these locations. The golden age of Malay Sultanates, dating from the 15th century, introduced the foundations of a common Malay identity based on language, Islamic belief and cultural traditions. The Sultanate of Brunei ruled a large part of northern Borneo from the 15th to 17th century.

By the 18th century, the area from Sambas to Berau became vassals of the Banjar Kingdom, which under the reign of Prince Nata Dilaga (1808 - 1825) relinquished its territories, including Sambas, to the Dutch East Indies. During the 19th century, the Dutch established their own distict kingdoms, installing native leaders, who owed their allegiance to the colonial government.
Jami' Mosque of Sambas Palace
2.  Dayak Culture
The Dayak are the aboriginal people of Borneo. The name of “Dayak” refers to more than 200 riverine and hill-dwelling ethnic subgroups occupying the interior of Borneo. Although all ethnically Dayak, each of these groups possesses its own dialect, customs, laws, home territory and culture. In times past, the animistic Dayak were feared for their ancient tradition of headhunting. After conversion to Christianity and islam anti-headhunting legislation was introduced by colonial rules precipitating the gradual dis-appearance of this gruesome tradition. Traditionally, Dayak agriculture was based on slash and burn shifting rice cultivation techniques. 
As a result, agricultural land was largely limited to hillside rice farming and forest plots. Today approximately 90% of Dayak are Christian, a religion introduced by missionaries in the 19th century. Under Indonesia's transmigration program, farmer from densely populated areas in Java and Madura were encouraged to settle in the Indonesian provinces of Borneo. 

3. Chinese Culture
Successive waves of Chinese emigration to Sambas were driven by wars and starvation taking place in mainland China. Most immigrants were illiterate farmers and laborers, historically known as "collies". The sultans of Western Borneo imported Chinese labourers in the 18th century to work in gold or tin mines. In Singkawang and Sambas the first major Chinese mining settlements dates from around 1760. Some of these mining settlements managed to gain a degree of political autonomy, such as the Lanfang Republic that existed from 1777 until its end in 1884, when the Dutch took control in an action recorded as breaking up of a "Chinese upsiring". The Chinese descendants, known as "Tionghoa", who initially settled across the Singbebas region, remain there today seven generations later.


Source: Inspiring Borneo, v-images2.antarafoto.com, cdn.theborneopost.com,  cdn.sindonews.net,  klikhotel.com